Tak terasa sekarang akun sudah menginjak sekolah menengah pertama(SMP),inilah titik mulai ku beranjak dewasa dan meninggalkan segala sikap kekanak-kanakan disekolah dasar.
Hari pertama sekolah.hari ini adalah hari yang menyenangkan,Karena aku dapat bertemu dengan lingkungan,guru,danteman baru.ada salah satu siswi yang membuat aku terpana untuk selalu melihat dia.aku sempat berfikir apa rasa yang ada di hatiku,apakah ini rasa cinta atau hanya rasa kagum semata ?.bila rasa ini adalah cinta itu tidak mungkin,karena aku baru berumur 11 tahun mana mungkin aku merasakan cinta pertama.
Setelah beberapa bulan manjalani kehidupan di sekolah yang baru,akhirnya aku bisa mengenal dia,dia bernama Vika.dia sosok wanitayang supel,periang,manja,dan good listening,dan itulah sifat yang aku suka dari dia.aku benar-benar tidak mengerti apa rasa yang aku rasakan saat ini,rasa ini semakin hari semakin kuat dan aku tak bias menghindar dari rasa ini.aku memberanikan diri untuk mengetahui segala tentang dia.
“ Het Vik…,boleh minta no. handphone lo gag? “ pinta ku
“ boleh,liat aja di handphone gue,soalnya gue gag hafal ” jawab dia
Dengan hati senang aku menyalin no. handphone dia ke handphone ku,
Malam harinya aku langsung mengirim pesan pendek(sms) kepada dia,dengan isi pesan “met malam dan have a nice dream”.dan dia membalas ”met malam juga ya”.
Semenjak kejadian itu aku jadi bersemangat untuk bersekolah,dan tak mau melewatkan hari tanpa melihat dia.setelah berhubungan lebih dekat,di akhir semester II aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan yang ku pendam selamaini kepada dia.aku mengirim pesan kepada dia.
“ Hey , lagi nagapain ? “
“ ini lagi belajar motor. “ jawab dia
“ sama siapa ? sendiri apa sama orang lain ? “ tanya ku
“ sama ayah “
“ owh , kirain sama pacar lo “
“ apaan sich, orang gue gag punya pacar “
“ mau gag jadi cewe gue “
“ maaf ka,bukannya gue gag mau jadi cewe lo.tapi gue
“ owh yaudah, tapi kita masih bisa bertemen
“ iya kok “
Keesokan harinya,seperti hari – hari sebelumnya aku pergi kesekolah.sesampainya disana aku merasa sikap yang berbeda dari Vika,dia jadi menjauh dari aku.aku berfikir apa mungkin ini gara-gara kejadian semalam,aku coba untuk mengajak dia komunikasi tapi tetap saja aku diabaikan.
Akhirnya aku pulang sekolah dengan segudang pertanyaan dihati ku,aku menyesal telah menyatakan perasaan kepada dia,bila ending-nya seperti ini aku tidakakan menyatakan perasaanku kepadanya dan biarkan rasa inihanya aku saja yang tahu.aku berjanji tidak akan jatuh cinta lagi kepada siapapun.
Selalu kucoba untuk menjalin komunikasi dengan Vika,tapi hasilnya nihil aku coba mentelepon handphone-nya tapi selalu di reject,aku Tanya kepada Wulan, pasti Wulan tahu mengapa Vika tidak mau aku ajak untuk berkomunikasi kembali,tapi Wulan selau manjawab tidak tahu dan menutupi segala tentang Vika.
Setelah dua tahun mencoba untuk tidak jatuh cinta kepada siapapun.aku selalu teringat dengan kegagalan dalam percintaan yang telah lalu.dan kini ku coba untuk menjalani hidup seperti biasa.entah mengapa rasa itu kembali datang ke hatiku.ada seseorang siswi satu sekolah ku yang mampu menghidupkan rasa itu,aku tak bisa menahan dari rasa itu.aku takmau mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya.tetapi aku tak bisa,selalu aku mengingat dirinya,sehingga perasan itu kembali kuat.aku mengenal dia saat aku menjadi panitia MOS di sekolah ku,dia adalah Gladis.dia wanita yang sopan,ramah,dan supel.awalnya dia bertanya kepadaku apa saja yang harus di bawa saat MOS.
“ maaf kak buat hari selasa bawa peralatannya apa aja kak ? “
“ bawa Al-Qur’an,buku tulis,sama tanda pengenal aja “
“ terimakasih ya kak “
“ sama-sama “
Sejak itu aku mulai dekat dengan dia dan melupakan bayang-bayang tentang Vika.aku menemukan sifat yang berbeda dari Gladis,dia sosok yang tenang sangat berbeda dengan Vika yang ramai,dan periang.dan sikap itulah yang membuat aku nyaman bila bersama dia.
Ketika itu,bel sudah menunjukan untuk pulang ke rumah,aku menunggu didepan pintu kelas agar aku bisa pulang bersama dia.akhirnya setelah menunggu sekitar 15 manit,dia pun datang.
“ Hey gladis , tumben pulang sendiri,boleh kak raka temenin. “ Tanya ku
“ boleh kok “ menjawab sambil tersenyum
“ Adis kak raka boleh tanya sesuatu gag ? “
“ boleh, mau tanya apa kak “
“ adis udah punya cowo apa belum ? “
“ belum,emang kenapa kak “
“ mau gag gladis jadi orang special di hati kak raka “
“ maksudnya ” memjawab dengan bingung
“ jadi pacar kak raka “
“ maaf kak. Kak raka udah adis anggap kakak sendiri,jadi gag mungkin gladis pacaran sama kak raka.bukannya gladis nolak kak raka loh. Kita masih bisa temenan kok “
“ oh yaudah “ menjawab dengan kecewa
Hal yang sama kembali terjadi terhadap Gladis,dia menjauh dari aku.aku coba untak menjalin komunikasi dengan dai tapi hasilnya sama seperti Vika,aku diacuhkan.hatiku selalu bertanya kenapa setiap wanita selalu menjauh ketika aku nyatakan perasaanku ?,apa mungkin setiap wanita malu bila menjalin hubungan dengan laki-laki yang sudah dianggap seperti kakak atau adik.
Akhirnya aku pulang dengan perasaan kecewa di hati,kenapa aku harus mengulangi kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.dan kini aku kapok untuk jatuh cinta lagi.dan aku berjanni untuk tidak akan mengulang kesalahan yang sama untuk ke tiga kalinya.
